Fiber Optic
Fiber Optic
Fiber Optic (FO) adalah sebuah
saluran transmisi data atau sejenis kabel yang terbuat dari fiberglass / plastic yang sangat halus
dan lebih tipis dari sehelai rambut. Fiber optic memiliki kecepatan transmisi
yang sangat cepat dan jangkauan yang jauh disbanding dengan kabel yang lain.
Fiber optic menyediakan kecepatan dan kapasitas data lebih dari 1 Gbps dengan
jangkauan jarak sejauh 2 Km.
Kabel fiber optik memiliki berbagai kapasitas
diantaranya: 6, 8,12, 24, 48, 96, 144, 248, 288 core. Susunan warna kabel fiber optik Distribusi :
1. Biru, 2. Oranye, 3. Hijau, 4. Coklat, 5. Abu-abu, 6. Putih, 7. Merah, 8.
Hitam, 9. Kuning, 10. Pink, 11. Ungu, 12. Toska. Dengan satu tube terdapat 6,
8, dan 12 warna core inti.
1. Core
/ Inti
Bagian paling dalam kabel fiber
optic yang terbuat dari serat kaca yang berfungsi untuk mentransmisikan
gelombang cahaya pada serat kaca.
2. Cladding
Cladding berfungsi sebagai
pelindung dari core fiber optic dan berfungsi sebagai media untuk memancarkan
cahaya dari luar kedalam inti kabel fiber optic. Cladding terbuat dari silikon.
3. Buffer
/ Coating
Buffer / coating sering disebut
sebagai mantel. Coating ini terbuat dari plastik. Coating berfungsi untuk
melindungi kabel dari gangguan luar, seperti udara lembab dan lengkungan kabel
yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam kabel.
4. Outer
Jacket
Outer jacket adalah lapisan
paling luar dari fiber optic yang berfungsi sebagai pelindung inti fiber optic
dari gangguan secara langsung.
Jenis Jenis Fiber
Optic
1. Duct
Cable
Duct
cable atau kabel duct adalah kabel fiber optic yang instalasinya menggunakan
pelindung pipa duct / subduct. Kabel duct ini ditanam di dalam tanah. Metode
pemasangannya dengan cara galian terbuka.
2. Aerial
Cable
Aerial
Cable atau Kabel Udara ialah kabel fiber optik yang instalasinya menggantung
diudara. Metode pemasangannya kabel digantung diantara tiang-tiang penyangga.
Terdapat 3 jenis kabel Udara yaitu Figure 8, ADSS dan OPGW.
3. Submarine
cable
Submarine
cable merupakan kabel fiber optik yang instalasinya ditanam di dasar laut. Tipe
kabel submarine dibedakan atas lapisan pelindung (steel wire) yang digunakan
yaitu Light Weight Cable, Single Armoured Cable, Double Armoured Cable.
Cara Kerja Fiber
Optic
Fiber optic terbuat dari serat
kaca, oleh karena itu fiber optik dapat mengkonversi sinyal listrik menjadi
gelombang cahaya dengan fungsi cermin di dalam kabel. Maka fiber optic dapat
mengurangi efek terhadap gangguan gelombang frekuensi elektrik.
Fiber optic dapat mengirimkan
informasi lebih banyak dan menyalurkannya ke jarak lebih jauh, dikarenakan
cahaya yang memantul pada kaber fiber optic dipantulkan ke dalam jaringan kabel
dan menghasilkan total internal reflection di mana cahaya dipantulkan ke serat
dengan sudut yang rendah.
Tools Fiber Optic
1.
Fusion
Splicer
Fusion splicer adalah alat yang
digunakan untuk menyambungkan core serat optic. Di dalam splicer ini terdapat
sinar laser yang berfungsi untuk memanasi serat kaca yang terputus pada core,
sehingga dapat tersambung kembali dengan baik.
Saat menggunakan splicer ini
haruslah memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, supaya hasil penyambungannya
sempurna.
2. Stripper
3. Cleaver
Cleaver berfungsi untuk
memotong core fiber optic yang kulitnya sudah dikupas. Tujuannya ialah supaya
serat kace tersebut terpotong dengan rapi.
4. Optical
Power Meter (OPM)
Optical Power Meter (OPM)
adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui daya dari signal cahaya yang masuk.
5. Optical
Time Domail Reflector (OTDR) dan Fiber Ranger
Optical Time Domail Reflektor
dan Fiber Ranger merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran
panjang kabel yang dapat dilaluui oleh signal cahaya.
Perbedaan antara OTDR dan fiber
ranger adalah bahwa hasil pengukuran OTDR berupa grafik dan informasi yang
diberikan lebih detail, sedangkan fiber ranger hanya menampilkan hasil
pengukuran dalam bentuk satuan meter.
OTDR Fiber
Ranger
6. Pigtail
Pigtail merupakan kabel FO yang
memiliki 1 konektor di ujung kabelnya. Pigtail berfungsi untuk menghubungkan
kabel FO dengan port konektor yang terdapat pada OTB, FDB dan Fiber Outlet.
7. Patch
Cord
Patch cord merupakan kabel FO
yang memiliki 2 konektor di ujung kabelnya. Patch cord berfungsi untuk
menghubungkan kabel FO yang terhubung dengan port konektor pada OTB dan fiber
outlet dengan perangkat ONU ataupun dengan OLT dan juga digunakan untuk
menghubungkan OLT dengan Switch yang terdapat port SFP.
8. Thermofit
Thermofit merupakan alat yang
berfungsi untuk melindungi kabel fiber optic yang sudah di-splicing agar tidak menekuk.
9. Fiber
Outlet / Roset
Port konektor (yang berwarna
biru) hanya digunakan untuk melakukan “aktivasi” pada user. Dengan alur
pemasangan sebagai berikut (untuk aktivasi) : Kabel FO >> Pigtail >> Roset >> Port Konektor
>> Patch Cord >> ONU/MC
10. Visual
Fault Locator
Visual Fault Locator sering
disebut sebgai laser fiber optic. Visual Fault Locator ini berfungsi untuk
melakukan pengetesan pada core fiber optic. Caranya yaitu laser akan mengikuti
serat optic pada kabel fiber optic dari POP sampai ke user (end to end). bila
core tidak bermasalah, laser akan sampai pada titik tujuan.
Teknologi Fiber
Optic
1. Passive
Optical Network (PON)
Passive Optical Network (PON)
adalah jaringan point-to-multipoint berbasis serat optic yang memiliki elemen
pembagi optic (optical splitter) yang berfungsi sebgai penyalur data untuk
beberapa tujuan.
Elemen tersebu berdifat pasif,
artinya bahwa elemen tersebut tidak melaukan manipulasi sinyal, seperti
penguatan sinyal.
Dengan teknologi serat optic,
beberapa layanan hanya menggunakan satu saluran kabel, seperti telepon, data,
dan video. Salah satu teknologi Wavelenght Division Multiplexer (WDM)
memungkinkan terjadinya beberapa layanan yang menggunakan satu julur kabel
Sinyal optic downstream dan
upstream adalah dua buah sinyal yang berbeda panjang gelombangnya dan
dilewatkan pada jalur yang sama. Sinyal tersebut digabungkan dan dipisahkan
pada ujungg jaringan, baik disisi service provider maupun disisi pelanggan.
Sinyal downstream merupakan
paket pket yang dikirimkan dengan cara broadcast lewat sebuah serat, kemudian
optical splitter akan mengirimkan paket-paket tersebut ke semua end-point.
Karena kemampuan untuk mentransfer dengan bandwith yang
tinggi dan jarak yang jauh (sekitar 20 sampai 30 km), PON biasa digunakan untuk
jaringan metro atau untuk mobile backhaul, yaitu koneksi antara core network
satu dengan core network lainnya.
2. Gigabit
Passive Optical Network (GPON)
GPON merupakan salah satu
teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. GPON menggunakan standar
G.984 yang mendukung bit rate yang lebi tinggi, perbaikan keamaan dan pilihan
protocol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
GPON menggunakan serat optic
sebagai medium transmisi. Di mana satu perangkat akan diletakkan pada sentral,
kemudian akan mendistribusikan traffic Triple Play(audio/video/data) hanya
melalui media 1 core FO disisi pelanggan.
Ciri khas dari GPON adalah SDH
yaitu teknik distribusi traffic secara pasif. Dari sentral hingga ke arah
pelanggan akan mendistribusikan menggunakan splitter pasif (1:2, 1:4, 1:8,
1:16, 1:32, 1:64).
GPON menggunakan TDMA sebagai
teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan
menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps.
Model paketisasi data menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM
cell untuk membawa layanan TDM dan packet based.
a.
Prinsip Kerja GPON
GPON merupakan teknologi FTTx
yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan menggunakan kabel fiber
optic. Prinsip kerjanya yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka
ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik
tunggal dapat mengirim ke berbagai ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan
data-data dan sinyal yang diinginkan pelanggan.
Jadi pada prinsipnya, PON
merupakan sistem point-to-multipoint yang menggunakan spitter sebagai pembagi
jaringannya. GPON menggunakan arsitektur TDM (Time Division Multiplexing),
sehingga mendukung layanan T1, E1 dan DS3.
b.
Komponen GPON
1)
Network Management System (NMS)
NMS merupakan software yang
berfingsi untuk mengontrol dan mnegkonfigurasi perangkat GPON. NMS merupakan
platform Windows dan bersifat GUI maupun CLI.
2)
Optical Line Termination (OLT)
OLT menyediakan interface
antara sistem PON dengan penyedia layanan Triple Play. Bagian ini akan membuat
link ke sistem operasi penyedia layanan tersebut melalui NMS.
3)
Optical Distribution Cabinet
(ODC)
ODC merupakan jarinan antara
perangkat OLT sampai ODC. ODC menyediakan sarana transmisi optic dari OLT
terhadap pelanggan dan begitu pula sebaliknya.
4)
Optical Disrtibution Pack (ODP)
Optical Distribution Point
yaitu sebuah perangkat yang berfungsi untuk melindungi kabel FO ( Fiber Optic
). Dan fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic ke beberapa
pelanggan.
5)
Optical Network Termination /
Optical Network UNIT (ONT / ONU)
Optical Network Termination /
Optical Network UNIT (ONT / ONU) merupakan perangkat yang menyediakan interface
antara jaringan optic dan pelanggan, baik data, voice, maupun video. Sinyal optik yang
ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang
diperlukan untuk service pelanggan.
3. Gigabit
Ethernet Passive Optical Network (GEPON)
GE-PON (Gigabit Ethernet
Passive Optical Network) adalah teknik akses optik kecepatan tinggi yang telah
distandarisasi menurut IEEE 802.3ah EFM (Ethernet in the First Mile) sehingga
dapat digunakan pada konfigurasi point-to-multipoint.
GEPON merupakan jaringan fiber
optic point-to-multipoint yang cocok untuk diaplikasikan pada FTTH dan FTTB, di
mana sebuah fiber optic digunakan untuk melayani beberapa pelanggan. Arsitekur
PON sendiri terdiri dari OLT (Optical Line Termination) pada sisi provider dan
satu atau beberapa ONU (Optical Network Units) pada sisi pelanggan.
a.
Prinsip Dasar GEPON
1)
Komunikasi OLT dan ONU
GEPON
menggunakan struktur enkapsulasi paket Ethernet untuk komunikasi pada layer 2.
Data dikirimkan dengan panjang variable paket data maksimum sebesar 1518 bytes
sesuai dengan standar 802.3ah, di mana sebuah OLT dapat dihubungkan sampai
dengan 32 ONU. Semua ONU saling berbagi bandwidth sebesar 1Gbps melalui TDM,
sehingga masing-masing ONU dapat menyediakan bandwidth maksimum 1Gbps untuk
uplink dan downlink.
2)
Transmisi Downstream
OLT
mengirimkan data secara multicast ke semua ONU dalam ODN. Arsitektur jaringan
tersebut berbentuk point-to-multipoint. ONU menerima data sesuai denagn
alamatnya. Dan apabila alamat data tersebut tidak sesuai, maka akan ditolak oleh
ONU.
3)
Transmisi Upstream
Setiap ONU membagi bandwidth
menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access). Transmisi upstream dari ONU
ke OLT dilakukan secara multiple access dalam mode multipoint-to-point, di mana
dalam mengendalikan jaringan optic point-too-multipoint, GEPON menggunakan MPCP
(Multi Point Control Protocol) yang berfungsi untuk mengoptimalkan kerja
bandwidth, permintaan bandwidth, proses auto discovery, dan proses ranging.
GEPON mengacu pada standar
802.1p dengan 8 tingkat prioritas antrian. Delapan tingkat antrian ini
diklasifikasikan dalam CoS (Class of Service) yang difokuskan untuk tiga
layanan prioritas di mana pengaturan bandwidth dilakukan oleh DBA (Dynamic
Bandwidth Allocation). Ketiga kelas layanan tersebut, yaitu:
I.
High Priority
Digunakan untuk layanan fixed
bandwidth untuk aplikasi yang sensitive terhadap end-to-end delay atau jitter,
contohnya layanan voice.
II. Medium
Priority
Digunakan untuk aplikasi yang
tidak terlalu sensitive terhadap end-to-end delay atau jitter, namun tetap membutuhkan
jaminan bandwidth.
III. Low
Priority
Digunakan untuk layanan dengan
kelas trafik best effort yang tidak sensitif terhadap end-to-end delay atau
jitter.
GEPON menyediakan konektivitas
untuk semua tipe komunikasi IP atau paket Ethernet karena memakai sebuah
jaringan layer 2 yang menggunaka IP untuk membawa voice, data, dan video.
Karena device Ethernet telah berada di mana-mana, maka implementasi GEPON cukup
efektif dalam hal biaya. Selain itu, GEPON juga menyediakan komunikasi yang
aman karena terdapat enkripsi pada kedua ujungnya (upstream dan downstream),
sehingga kebocoran informasi dapat diminimalisasi.
Dengan menggunakan standar
GEPON, tidak ada batasan terhadap jumlah ONU yang digunakan pada sisi
pelanggan. Jumlah ONU yang banyak dan kecepatan jaringan yang tinggi ini dapat
diaplikasikan pada proyek FTTH, seperti akses IP-telephone, data broadband, dan
IPTV.
Implementasi
Penerapan Fiber Optic
1. FTTX
(Fiber to the x)
FTTx adalah istilah untuk
setiap arsitektur jaringan yang menggunakan serat optic yang digunakan untuk
menyediakan akses data kepada pelanggannya.
Dalam prakteknya FTTx terdiri
dari :
a.
FTTP (Fiber-to-the-premises)
FTTP adalah istilah untuk FTTH
dan FTTB, atau dimana jaringan fiber meliputi rumah dan tempat usaha kecil.
b.
FTTH (fiber-to-the-home)
FTTH adalah fiber mencapai ke
rumah, diterminasikan pada kotak di dinding luar rumah.
c.
FTTB (fiber-to-the-building, or
–basement)
FTTB adalah serat mencapai
batas Gedung, seperti di basement, lalu didistribusikan ke ruangan-ruangan yang
dilakukan melalui beberapa alternatif.
d.
FTTN (fiber-to-the-node)
FTTN merupakan fiber ysng
diterminasikan pada kabinet di jalan hingga beberapa kilometer jauhnya dari tempat
pelanggan, sedang koneksi akhir dengan tembaga.
e.
FTTC (fiber-to-the-cabinet)
FTTC ini sangat mirip dengan
FTTN, tapi kabinet lebih dekat ke tempat pengguna, biasanya dalam 300 m.
2. Triple
Play
Triple play adalah layanan yang
diberikan operator telekomunikasi bagi pelanggan rumah berupa langganan TV
kabel(video), telepon rumah(voice), dan akses internet(data).
mantull nih min
ReplyDeleteAlat pemisah lcd